Kamis, 19 Desember 2013

Sistem Integumen dan Sistem Otot Ikan




Iktiologi : Sistem Integumen dan Sistem Otot 



Pada tulisan kali ini, penulis menuliskan hasil praktikumnya yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Sumatera Utara pada hari Jum’at, tanggal 24 Oktober 2013 yang berjudul “Sistem Integumen dan Sistem Otot Ikan”.
Adapun sampel ikan yang digunakan oleh penulis adalah ikan Mujair. Ikan mujair adalah salah satu jenis sumberdaya hayati akuatik yang lumayan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan ini memiliki bentuk badan pipih berwarna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini biasanya hidup di habitat kolam, sawah dan sungai air deras.
Sebelum pembahasan yang lebih lanjut, penulis akan menjelaskan beberapa dari sistem integumen ikan, yakni:

Kulit
            Kulit / lapisan epidermis pada ikan selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yang berbentuk piala yang terdapat di seluruh permukaan tubuhnya. Epidermis merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan (Anwar, 2011).

Sisik
            Ada ikan yang mempunyai sisik dan ada juga yang tidak. Umumnya ikan-ikan yang tidak bersisik mempunyai lapisan lendir yang lebih tebal pada bagian kulitnya dibandingkan ikan-ikan yang memliki sisik. Sisik yang terdapat di sebelah bawah epidermis tersusun seperti genteng (Dani, 2011).

Lendir
            Umumnya ikan yang tidak bersisik memproduksi lendir yang lebih banyak dan tebal dibandingkan ikan yang bersisik. Ketebalan lendir yang meliputi kulit ikan dipengaruhi oleh kegiatan sel kelenjar yang berbentuk piala yang terletak di dalam epidermis. Kelenjar ini akan memproduksi lendir lebih banyak pada saat tertentu, misalnya pada saat ikan berusaha melepaskan diri dari bahaya dibandingkan pada saat atau keadaan normal. Lendir berguna untuk mengurangi gesekan (Anwar, 2011).


HASIL

Klasifikasi:
Kingdom  : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Actinopterygii
Ordo         : Perciformes
Famili       : Chichlidae
Genus       : Oreochromis
Spesies     : Oreochromis mossambicus   (Erika, 2008)    



Pembahasan:
                 Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) memiliki bentuk sisik ctenoid, yaitu pada sisiknya terdapat garis seperti circuli dan annuli. Di bagian anterior sisik terdapat radii dan pada bagian posterior terdapat rigi-rigi yang terdiri dari satu baris lebih. Ikan ini memiliki sirip yang sempurna, yang terdiri dari sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor.
                 Ikan mujair yang diidentifikasi oleh penulis memiliki warna hitam keabu-abuan dengan berat ikan sekitar 650 gram dan panjang sekitar 33cm.
                 Ikan mujair merupakan ikan perairan tawar yang memiliki urat daging bergaris dan tipe otot Piscine. Hal inilah yang memudahkan ikan ini untuk bisa berenang di kolam maupun sungai aliran deras. Ikan mujair juga merupakan ikan yang telah mampu beradaptasi di Indonesia berkat kemampuan berkembang biaknya yang cepat.

Kesimpulan:
                 Adapun beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum tersebut adalah:
1.      Ikan mujair memiliki bentuk sisik ctenoid, yaitu pada sisik terdapat garis berbentuk seperti circuli dan annuli.
2.      Pada bagian anterior sisik ikan mujair terdapat radii dan pada bagian posterior terdapat rigi-rigi yang terdiri dari satu baris lebih.
3.      Ikan mujair merupakan ikan perairan tawar yang memiliki urat daging bergaris dan tipe otot Piscine.






DAFTAR PUSTAKA

Anwar. 2011. Sistem Integumen Ikan. Jurnal.
Dani. 2011. Sistem Integumen Ikan. Jurnal.
Erika, Y. 2008. Gambaran Diferensiasi Leukosit pada Ikan Mujair (Oreochromis mossambica) di Daerah Ciampea Bogor. IPB. Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar